Ketetapan yang telah tersuratkan
Pertemuan yang semua ku yakin telah digariskan
Pertemuan yang perlahan terajut menjadi kepingan-kepingan perjalanan
yang kemudian ia terangkai kedalam sebuah kenangan
yang terkadang ia berjalan bersama tumbuhnya harapan
Aku juga tau bahwa semua kisah akan disertai dengan akhir
yang terkadang ia berjalan bersama tumbuhnya harapan
Aku juga tau bahwa semua kisah akan disertai dengan akhir
akhir yang terbingkai dalam senyum tawa ataukah berujung pada luka dan airmata
senyum tawa yang melabuhkan keinginan
ataukah air mata yang mampu meluluh lantahkan harapan
namun itu semua itu telah berada pada suatu garis yang bernama ketetapan
namun itu semua itu telah berada pada suatu garis yang bernama ketetapan
Namun pengetahuan saja ternyata tidak cukup
bahkan pemahaman pun tidak mampu untuk membantuku
ketika sesak itu sekali lagi dengan senyumannya datang menghampiriku
Tetap kali ini aku memohon lagi pada waktu
Seberat apapun itu selalu saja waktu yang selalu berbaik hati membantuku
dan waktu yang secara perlahan mampu mengobati lukaku
Jika pertemuan adalah sebuah kemungkinan
dan perpisahan adalah keniscayaan
Seberat apapun itu selalu saja waktu yang selalu berbaik hati membantuku
dan waktu yang secara perlahan mampu mengobati lukaku
Jika pertemuan adalah sebuah kemungkinan
dan perpisahan adalah keniscayaan
harusnya kisah itu tidak mesti menjadi sebuah kenangan
apalagi jika harapan ingin serta didalamnya
tapi biarlah itu berjalan sebagaimana mestinya
tapi biarlah itu berjalan sebagaimana mestinya
karena ia adalah kisah yang kuyakini sebagai bagian ketetapan yang telah tersuratkan
(Ibnu Khairan)
(Ibnu Khairan)
Komentar
Posting Komentar